Virgil C. Aldrich
Lahir 13 September 1903, Narsinghpur INDIA
Wafat 28 Mei 1998, Salt Lake City UTAH
Biografi Virgil
Virgil C. Aldrich adalah Anak dari Klemens Floyd Aldrich dan istrinya Ann Hanley, Virgil Aldrich memperoleh gelar Bachelor of Arts gelar di Universitas Wesleyan Ohio pada tahun 1925. Ia belajar di Universitas Oxford pada tahun 1927 dan kemudian melanjutkan untuk mendapatkan Diplôme d'Études Supérieures de Philosophie di Sorbonne pada tahun 1928 sebelum menyelesaikan Ph.D. di University of California, Berkeley pada tahun 1931. Ia menikah dengan Louise Hafliger pada 3 September 1927 dan mereka mempunyai satu putra, David Virgil Aldrich.
Pembahasan
Virgil Antusias dengan sebuah essay dari Arthur W.Collins yang berjudul
“could our beliefs be representation in our Brains”
Essay yang mengatakan bahwa kepercayaan tidak bisa diidentikkan oleh segalanya, itu menurut Collins.
Tapi dalam essaynya, Collins memaparkan kata kepercayaan dengan dua arti yaitu : Mempercayai dan Apa yang dipercayai.
Belum lagi Collins mengatakan “one can not correlate a man’s belief with propositions that he takes to be true, for the reason that his beliefs are just the propositions that he takes to be true.”
Yang artinya “seseorang tidak bisa menghubungkan kepercayaan orang lain dengan rencana orang tersebut. Bahwa orang tersebut memerlukan dirinya sendiri untuk menjadi benar.
Menurut Virgil,
Collins sadar bahwa kepercayaan ini ada dua, yaitu benar atau salah. Jadi argument yang diberikan Collins itu bukan pernyataan benar atau salah, melainkan karena kedua komponen tersebut tersusun secara terpisah.
Menurut Virgil “ I believe that page carries a commitment to the truth of page which is external to claims limited to the states of any physical or non physical commitment of the speakers “.
Tulisan Collins ini, bukan hanya kebenaran yang benar, tetapi komitmen juga adalah kebenaran.
Dengan dua faktor yang terdapat di atas, Virgil berfikir bahwa seharusnya judul esay Collins di ubah menjadi “ could our belief be representations “.
Judul ini akan lebih baik untuk Collins. Karena menurut Virgil, gambaran tidak bisa di identikan dengan apapun.
Sebuah keyakinan melibatkan gambaran. Dan keyakinan itu adalah komitmen. Itu bisa digambarkan tapi tidak bisa di identikan dengan apapun.
Jadi bukan kepercayaan atau keyakinan yang tidak bisa identik oleh apapun, tapi cuma gambarannya saja. Meskipun Virgil menyatakan secara tidak langsung dan gambaran adalah suatu yang berbeda, menurutnya ketika gambaran dilibatkan dalam keyakinan atau kepercayaan, si pemercaya itu adalah orang itu sendiri.
Jadi menurut Virgil,
Cara Collins memaparkan kalau keyakinan adalah benar, dengan cara aneh atau ganjil.
skip to main |
skip to sidebar
Senin, 21 Desember 2009
mariii...
Pengikut
Labels
- attention. (3)
- estetika (2)
- EVENT (2)
- intermezo aja (3)
- kuliah hari ini (1)
- pemberitahuan (1)
- perhatian (1)
- TUGAS (3)
Blog Archive
-
▼
2009
(23)
- ► Oktober 2009 (3)
- ► November 2009 (5)
-
▼
Desember 2009
(15)
- PEMBERITAHUAN
- PERHATIAN
- SUSUNAN NIRMANA
- ESTETIKA-HERBERT READ DG 1A
- ESTETIKA 1A-SUSAN SONTAG
- ESTETIKA DG 1A-ARTHUR SCHOPENHAUER
- ESTETIKA DG 1A-CLIVE BELL
- ESTETIKA DG 1A-GUSTAV THEODOR FECHNER
- ESTETIKA DG 1G-Edward Bullough
- ESTETIKA DG 1B-JEROME STOLNITZ
- ESTETIKA DG 1G-Virgil C. Aldrich
- ESTETIKA DG 1G-Ernst Grosse
- ESTETIKA DG 1G-Hippolyte Taine Adolphe
- DIGITAL ILUSTRASI
- LAST POSTED
-
►
2010
(5)
- ► Januari 2010 (5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar